Rameteo - Banyak faktor yang dapat menentukan kualitas pendidikan sebuah perguruan tinggi. Mulai dari reputasi, tingkat rekomendasi, hingga kemudahan lulusan perguruan tinggi untuk mendapatkan pekerjaan.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, Majalah Mix melakukan pemeringkatan terhadap seluruh perguruan tinggi di Indonesia dalam Indonesia Best School of Communications & Management 2013.
Pemimpin Redaksi Majalah Mix Kemal Efendi Gani menyebut, pemeringkatan tersebut dilakukan untuk memberikan feedback kepada masyarakat, perguruan tinggi, dan industri terkait pelaksanaan pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya pada bidang komunikasi dan manajemen.
Dia menjelaskan, pemeringkatan tersebut dilakukan dengan menggunakan metode survei kepada calon mahasiswa, orangtua, dan users (industri). Survei tersebut, lanjutnya, mengukur delapan variabel penilaian.
"Pertama, reputasi perguruan tinggi. Kedua tentang kualitas lulusan. Apakah lulusan perguruan tinggi tersebut diakui dan mudah cari kerja. Ketiga menyangkut kesesuaian biaya kuliah dan manfaat yang didapat oleh mahasiswa," ujar Kemal, dalam pemberian penghargaan terhadap Indonesia Best School of Communication and Management 2013 di Hotel Shangri-La, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2013) malam.
Keempat, lanjutnya, kesetaraan perguruan tinggi yang bersangkutan di luar negeri. Sebab, saat ini perguruan tinggi tidak hanya harus bersaing di tingkat nasional tapi juga mampu menyejajarkan diri dengan perguruan tinggi asing yang ada di luar maupun di dalam negeri.
"Kelima, tentang fasilitas. Variabel keenam menyangkut kontribusi sosial yang sudah dilakukan perguruan tinggi tersebut dalam hal ini pengamalan Tridharma perguruan tinggi. Ketujuh, prestasi membanggakan yang dicapai oleh perguruan tinggi," paparnya.
Terakhir, variabel yang digunakan adalah tingkat rekomendasi perguruan tinggi tersebut. Sebab, ketika suatu perguruan tinggi direkomendasikan, berarti lembaga tersebut telah memberikan kepuasan yang luar biasa bagi civitas academica maupun industri.
Kemal mengungkap, metode yang digunakan saat survei adalah membagi akreditasi perguruan tinggi berdasarkan akreditasi A dan B. Setelah survei kepada calon mahasiswa, kemudian perguruan tinggi dikelompokkan dalam 10 besar di masing-masing kategori. Baru kemudian minta pendapat user.
"Dengan metode tersebut kami harap dapat memperoleh perguruan tinggi yang diakui baik oleh masyarakat maupun industri. Pengelola perguruan tinggi pun dapat mengetahui posisi masing-masing sehingga bisa meningkatkan baik di dalam negeri dan juga dapat memenangkan hati calon mahasiswa yang ingin ke luar negeri," tandas Kema