Rameteo - Judul di atas mungkin adalah sebuah judul yang menarik untuk di simak dan di bahas. Jika anda melihat orang-orang kaya di sekitar anda, cobalah anda bertanya pada diri anda sendiri kenapa mereka bisa begitu kaya? Mengapa mereka punya mobil sedangkan kita tidak? Kenapa ada perbedaan yang begitu besar, padahal anda dan mereka adalah sama-sama makhluk ciptaan tuhan?
Sebelumnya saya akan memberikan pengertian istilah kaya di sini. Memang benar pengertian kaya itu ada banyak sekali. Ada orang yang merasa sudah kaya karena dia selalu melaksanakan ibadahnya tepat waktu, atau ada orang yang merasa sudah kaya karena sudah memiliki puluhan perusahaan dan kendaraan mewah. Jadi pengertian kaya di sini adalah kaya rohani dan jasmani.
Kedua istilah kaya itu memiliki persamaan yaitu mereka sama-sama semakin kaya. Lalu apa bedanya orang kaya dengan orang miskin? Mengapa terdapat perbedaan yang begitu besar antar si kaya dan si miskin?
Ya, semuanya kembali kepada pengetahuan. Orang kaya semakin kaya karena dia mengetahui cara-cara untuk menjadi kaya sedangkan orang miskin tidak. Coba saja anda lihat perbedaan antara investor real estate dan kuli bangunan. Pekerjaan yang mereka geluti sama saja, yaitu di bidang perumahan. Hanya saja yang satu mengetahui bagaimana menghasilkan sebuah bisnis besar dari perumahan dan yang satunya lagi hanya mengetahui bagaimana cara membangun rumah.
Banyak dari investor itu yang tidak mengerti bagaimana cara membangun rumah, membuat rangka bangunan, material apa saja yang dibutuhkan untuk membangun rumah, dll. Sedangkan kuli bangunan mengetahui semua ilmu itu. Lalu mengapa kuli bangunan tidak kaya-kaya malah semakin miskin setiap harinya.
Para investor memang tidak mengetahui cara-cara pembangunan rumah, tetapi dia mengetahui cara-cara menghasilkan bisnis dari perumahan. Itulah yang membedakan antara investor dan kuli bangunan. Memang benar rata-rata investor memiliki modal yang besar, sehingga mereka bisa menginvestasikan uangnya ke bidang property. Namun banyak yang tidak tahu bahwa sebelum mereka menjadi investor mereka harus mencari pengetahuan sebanyak mungkin. Banyak dari mereka yang mencari pengetahuan dengan bekerja lebih rendah daripada seorang kuli bangunan hanya untuk sekedar mencari pengetahuan saja. Namun mereka selalu mengingat pelajaran yang mereka dapatkan dan bisa mengaplikasikan apa yang mereka pelajari itu di kemudian hari.
Berbeda dengan seorang kuli bangunan. Seringkali para kuli sudah cukup puas dengan keadaan dirinya. Mereka merasa tidak perlu belajar di luar konteks kuli. Mereka cukup mengerti pelajaran-pelajaran konstruksi saja, dan tidak mau belajar bisnis konstruksi. Padahal kalau di pikir mereka memiliki kesempatan untuk belajar lebih banyak lagi, karena mereka berhubungan langsung dengan investor maupun mandor konstruksi.
Itu adalah salah satu contoh betapa pengetahuan membuat perbedaan besar antara si kaya dan si miskin.
Oke saya berikan satu kasus lagi perbedaan antara si kaya dan si miskin. Apakah anda tahu pemegang lisensi McD di Indonesia dulunya adalah karyawan magang di McD Singapura. Apakah anda tahu sebelum dia bekerja di McD Singapura, dia adalah seorang direktur sebuah bank terkenal di Indonesia. Dan dia rela melepaskan jabatan direksi-nya itu hanya untuk mempelajari skema atau fungsi dari sebuah restoran cepat saji. Tentu saja dengan menjadi karyawan paling rendah yaitu tukang pel, cuci piring, dll.
Namun karena dia meyakini bahwa pelajaran yang dia jalani saat itu bisa berdampak luar biasa di kemudian hari maka dia menjalaninya dengan senang. Bahkan beliau bekerja siang malam tak kenal lelah, dan hal itu berbeda dengan yang dilakukan oleh para pekerja lainnya yang selesai bekerja jika waktu bekerjanya sudah habis.
Para pekerja itulah yang saya namakan si miskin, kenapa? Karena mereka sudah merasa cukup untuk mengetahui hal-hal yang memang mereka perlukan. Mereka tidak merasa perlu untuk berkembang lebih jauh lagi. Dan hal itulah yang membuat mereka terus menerus miskin.
Saat ini si pemegang lisensi McD Indonesia itu sudah membuat franchise-nya di Indonesia dengan puluhan bahkan ratusan gerai. Luar Biasa! Beliau bisa begitu karena beliau selalu haus akan ilmu pengetahuan dan fokus pada keinginannya. Sedangkan teman-temannya yang lain hanya gigit jari saja karena mereka masih bekerja seperti itu sampai sekarang.
Oleh karena itu, ilmu pengetahuan sangatlah penting. Ingat bahwa ilmu pengetahuan itu banyak sekali, jangan terlalu banyak menyerap informasi. Cari dan serap informasi yang memang bisa membuat anda kaya, dan jangan sampai mencari informasi yang hanya membuat anda berjalan di satu tempat saja. Karena jika begitu anda tetap saja mendapatkan sebutan si miskin.
Carilah informasi sebanyak dan seperlu mungkin, agar anda tidak dibodohi oleh orang bodoh. Karena orang kaya tidak akan membodohi orang, justru mereka senang mengajari orang agar menjadi kaya.