• About
  • Privacy Policy
  • Daftar Isi
  • Contact
RAMETEO
  • Home
  • Terbaru
    • Kisah
    • Unik
    • Misteri
    • Aneh
  • Tips
    • Relationship
    • Cewek
    • Cowok
  • Kesehatan
    • Wanita
    • Kabar
    • Fakta
  • Islami
  • Info
  • Primbon Arti Mimpi
Home » kisah » misteri » Mistis » Pesugihan » Kisah Misteri, Pesugihan Batu Peot

Kisah Misteri, Pesugihan Batu Peot

Bang Evo
Add Comment
kisah, misteri, Mistis, Pesugihan
Kisah Misteri, Pesugihan Batu Peot rameteo.blogspot.com

Rameteo - Namanya Yolanda, warga keturunan Tionghoa. Yolanda adalah teman sekelasku waktu duduk di bangku SMP dulu. Dia ramah dan banyak disukai teman-teman yang lain. Dalam bergaul dia tidak pernah membeda-bedakan, meskipun dia warga keturunan yang katanya eksklusif. Tak seperti kebanyakan warga keturunan yang hidupnya mengisolasi diri dari lingkungan sekitarnya. Dan enggan bercampur dengan warga pribumi yang hidup di sekitarnya.

Sepertinya Yolanda seolah memberi contoh kepada warga keturunan yang lain, bahwasannya tak ada perbedaan yang harus dipertahankan selama pergaulan itu saling menguntungkan kedua belah pihak. Meski dia berbeda keyakinan dengan warga sekitarnya, tapi tiap Idul Fitri dia rajin berkeliling besilaturahmi dengan warga Muslim yang dia kenal. Para warga bayak yang memuji pergaulannya dengan sesama manusia. Itu terbukti ketika terjadi tragedi Mei 1998 lalu, seluruh keluarganya selamat dari kerusuhan, bahkan dilindungi dari tindak kekerasan.

Perjumpaan dengan teman sekelasku itu memang tidak sengaja terjadi. Waktu itu, seusai maghrib aku berniat melaminating dan memfotocopy dokumen pembelian tanah dan rumah agar tidak cepat rusak dimakan rayap. Kulajukan sepeda motorku di sepanjang jalan H.Kertadibrata yang ramai oleh becak dan motor lain yang berlalu-lalang.

Persis di bawah Flay Over aku berpapasan dengan sedan mewah berwarna merah yang datang dari arah Barat,  arah Jakarta. Kemudian sedan tesebut berbelok ke kanan, kebetulan searah dengan laju motor milikku. Kubiarkan sedan mewah itu melaju di depanku, lantas belok kanan ke jalan Veteran. Motor yang ku naiki pun belok kanan, sebab toko yang dituju berada di jalan tersebut. Beberapa puluh meter didepan sedan merah itu juga menghentikan lajunya, tepat di depan toko yang aku tuju tersebut. Kupikir motorku di samping sedan merah itu saja, tak lama kemudian dari sedan merah itu keluar dua orang laki-laki dan perempuan setengah baya, kukira usianya mendekati atau seumuran denganku.

Rasa-rasanya aku mengenali perempuan itu. "Sepertinya itu Yolanda…? Begitulah yang pertama terpikir di kepalaku. Aku menghampirinya, lalu menyapanya sekedar untuk memastikan.

"Maaf, ini Yolanda…ya?" tanyaku.

Seketika ia menatap kearahku,  seperti menerka-nerka.

"Eh..siapa ya…?" Ucapnya balik bertanya.

"aku temanmu waktu SMP dulu… ingat gak?" jawabku.

"Emm… Ujang ya…?" tukasnya.

Begitulah pertemuan yang tidak sengaja dengan teman sekolahku dulu. Ternyata toko yang dijadikan langganan photo copy olehku itu adalah salah satu usaha milik dia. Malam itu dengan ditemani suaminya kami meluangkan waktu berbincang-bincang panjang lebar di ruang belakang tokonya.

Yolanda sudah menjadi seorang pengusaha sukses. Usaha miliknya bertebaran se Jawa Barat dan Jakarta. Menjual alat-alat perkantoran selain photo copy. Pembawaannya yang ramah sejak masa sekolah tidak berubah hingga sekarang. Seperti juga kepada para karyawannya sikap mentang-mentang orang kaya ia buang jauh-jauh. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi, sifat itu yang diterapkan sehari-hari. Tak jauh beda dengan suaminya, Bambang orang Singkawang ramahnya tidak kepalang tanggung menyambutku pada malam itu.

Sebelum sukses seperti sekarang, Aku tahu kehidupan Yolanda. Orang tuanya hanyalah pedagang telor asin buatan sendiri yang dijajakan keliling kampung oleh ibunya. Tempat tinggalnya pun berdiri di pinggiran kampung Pacinan, lebih tepatnya di pinggiran sungai. Dan aku tahu keadaan keluarganya, sebab hampir tiap hari berangkat dan pulang sekolah aku lewat di samping rumahnya.

Sewaktu ia menikah dengan Bambang, aku memenuhi undangannya dan menghadiri resepsinya. Selain dirayakan sangat sederhana juga cukup membuat prihatin. Ya, saat itu musim hujan, air sungai meluap merendam rumahnya setinggi lutut. Dengan terpaksa resepsinya dipindahkan ke rumah tetangganya yang tidak kena banjir. Selepas pernikahan tersebut aku lama sekali tidak melihat Yolanda, dua puluh tahun atau bahkan lebih. Barulah sekarang bertemu lagi sudah sama-sama tuanya.

Pada mulanya aku hanya sekedar bertanya kiat manajemen kesuksesan usahanya itu, namun di luar dugaan Yolanda membeberkan sangat jauh mengungkap rahasia kesuksesannya itu.

"Disamping harus pandai melihat peluang, tekun dan sabar, juga harus didukung pula oleh hal-hal yang tidak kamu dapatkan di bangku sekolah, yakni gaib," ungkap Yolanda.

"E....maksudmu Ola…?" ucapku penuh tanya karena tidak paham apa yang terakhir diucapkannya.

"Iya… didukung oleh sesuatu yang tak kasat mata, Saya dan suami menyadari sebesar apapun saham kita tanamkan akan habis yang tinggal hanyalah utang-utang tanpa dilindungi oleh hal-hal gaib," tukas Yolanda.

"Apa maksudmu pesugihan?" tanyaku lagi.

"Iya semacam itulah…. Kamu ingat tidak berapa tahun yang lalu mamahku punya langganan air didorong namanya mang Asep, yang kaki sebelah kirinya bengkok itu..?" Sahut Yolanda.

Sedikit merenung aku mengingat-ingat masa lalu waktu sama-sama duduk di bangku SMP.

"Ya...Ingat.. ingat, mang Asep yang tidurnya di belakang sekolah itu," jawabku.

"Tepat sekali… Beliau merupakan sosok pahlawan bagi keluarga besar kami, beliau mengembara hampir diseluruh Indonesia dan akhirnya menetap sampai di sini. Asal beliau sebenarnya adalah dari Jawa Timur," jelas Yolanda.

Yolanda menjelaskan, bahwa antara dirinya dengan Mang Asep mengadakan perjanjian tak tertulis tidak ada saksi, cuma mereka yang mengetahui. Isi perjanjian tersebut yakni. "Semua kebutuhan hari tua Mang Asep akan dipenuhi oleh keluarga Yolanda termasuk tempat tinggal dan makan, jika benda berupa batu hitam sebesar kepalan tangan mirip buah jeruk mengkerut tersebut memang ada khasiatnya untuk mendongkrak bisnis Yolanda ketika itu."

Lalu untuk membuktikan bahwa batu itu bukan batu sembarangan, mang Asep mengadakan ritual dengan disaksikan Yolanda dan suaminya Bambang.

Tak butuh persyaratan yang ribet, ya hanya sebatang hio yang dibakar prosesi ritualpun dilaksanakan. Mulanya Yolanda tidak percaya bahwa ada sebuah benda bisa dihuni hal-hal yang mustahil, contohnya makhluk-makhluk yang tak kasat mata bisa masuk ke dalam benda padat. Yolanda dan Bambang dalam diliputi ketegangan saat Mang Asep merapalkan mantra-mantra dalam bahasa Jawa yang tidak mereka pahami maknanya. Beberapa menit kemudian dari batu mengkerut yang diletakkan di atas mangkok itu keluar asap putih membumbung setinggi dua meteran. Kemudian perlahan namun pasti membentuk siluet postur tubuh manusia, sampai akhirnya tampak sosok perempuan cantik berambut panjang telah berdiri di hadapan mereka.

"Apa gerangan yang membuat kisanak tiba-tiba memanggil aku?" Ucap wanita itu dengan suara yang lembut.

"Mohon maaf sebelumnya Nyai, karena hamba telah lancang memanggil Nyai, maksud hamba tiada lain adalah ingin mengenalkan majikan hamba dan sekaligus pengurus Nyai dengan imbalan kemakmuran hidup dan usahanya," jawab mang Asep sambil menunjuk dengan ibu jari ke arah Yolanda dan suaminya. Yolanda tertunduk dengan jantung yang tak beraturan detaknya, suaminya pun tampak terkejut.

"Akku tidak keberatan asal sanggup memenuhi kebutuhanku setiap tahunnya," ungkap sosok wanita jelmaan dari batu mengkerut itu dan selanjutnya Yolanda lebih banyak menyebut batu itu ‘Batu peot’.

"Lalu kebutuhan apa yang Nyai pinta, bukankah Nyai tidak meminta apapun kepadaku?" ujar Mang Asep heran dan penuh tanya.

"Ittu karena kamu pun tidak meminta apapun kepadaku," tukasnya.

Selama batu peot itu berada di tangannya memang Mang Asep tidak minta harta duniawi atau yang berhubungan dengan kemakmuran duniawi. Mang Asep tulus memelihara dan memulasara keberadaan batu peot itu semenjak mang Asep dapatkan dari hasil bertapa di kaki gunung Karang beberapa tahun yang lalu.

"Nah, Sekarang katakan apa yang Nyai minta sebagai syaratnya?" Tukas Mang Asep penasaran.

"Aku minta tiap tahunnya dua kodi kain batik, kemudian bagikan kepada yang berhak, yaitu para fakir miskin," jawab makhluk gaib penghuni batu peot itu.

Mulai malam itulah batu peot berpindah tangan ke tangan keluarga Yolanda. Dan hidup Mang Asep dijamin oleh Yolanda, kemudian mang Asep dibelikan sebuah rumah yang tidak jauh dengan rumah kedua orang tuanya di kampung Pacinan.

Sangat terasa khasiat dari batu peot itu, dapat mendongkrak pesat bisnisnya yang sedang dilakukan bersama sang suami. Dari hanya satu toko di jalan Veteran itu, seiring waktu berjalan dapat melakukan ekspansi ke luar kota. Masih menurut pengakuannya sekarang sudah seratus lebih toko alat-alat kantor dan photo copy menyebar di Jakarta dan Jawa Barat. Yolanda berencana tahun ini akan membuka lagi beberapa tokonya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Satu hal yang membuat aku terperangah dengan kebaikan dia, yakni sekarang sudah ratusan kodi kain batik tiap tahunnya yang Yolanda bagi-bagikan kepada fakir miskin. Serta tidak melupakan mendiang Mang Asep yang sudah membuka jalan kemakmuran hidup keluarganya. Setiap tahun ia ziarah ke makamnya dengan didampingi seorang ustadz untuk berdoa secara Islam.
Tweet

0 Response to "Kisah Misteri, Pesugihan Batu Peot"

Silahkan saja Koment, tapi jangan kasih link aktif... sebab ga bakalan di aprove, kecuali Anda Bayar saya... hehhehehhee....

← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

TOPIK MENARIK

  • PRIMBONARTIMIMPI.COM
  • ARTIKEDUTAN.BLOGSPOT.COM
  • Firasat Mimpi
  • RAHASIATAHILALAT.BLOGSPOT.COM
  • TEKSPIDATOINGGRIS.BLOGSPOT.COM
  • Erek Erek
  • CARAOBATISAKITGIGI.BLOGSPOT.COM
  • Pertanda Mimpi
  • ContohSoalTPA.COM
  • Kode Alam
  • RAHASIAKEDUTAN.BLOGSPOT.COM
  • CTHSURATKUASA.BLOGSPOT.COM
  • Buku Mimpi
  • CARAMENGGANDAKANUANG
  • BELAJARBAHASAINGGRISI.BLOGSPOT.COM
  • Majalah Mimpi
  • SIFATTANGGALLAHIR.BLOGSPOT.COM
  • Buku Mimpi 2D 3D
  • Bahasa Wajah
  • Eyang Togel
  • CARAMENYANTETORANG.BLOGSPOT.COM
  • Erek Erek Togel
  • Buku Mimpi 2D Bergambar
  • Tafsir Mimpi
  • PAKDOSENCOID.BLOGSPOT.COM
  • Prediksi Janda Kembar
  • Angka Petir
  • NAMABAYIAZ.BLOGSPOT.COM
  • NAMABAYIPEREMPUANS.BLOGSPOT.COM
  • ARTIKEL POPULER

    • Inilah 5 Kejadian Paling Seram dan Mengerikan Disaat Syuting Film Horor
      Rameteo - Tidak sedikit film horor jadi legenda dan sukses luar biasa di pasaran internasional. Akan tetapi siapa sangka pada saat syuting p...
    • Berbagai Macam Pamali yang Ada di Indonesia, Masih Percaya?
      Rameteo - Pamali atau pantangan adalah hal-hal yang sering kita dengar dari orang tua kita atau kakek/nenek kita. Pantangan tersebut tent...
    • Menyingkap Misteri Tuyul yang Hobi Isap Buah Dada Wanita
      Rameteo - Tuyul Bibir Vertikal adalah jenis tuyul yang paling banyak diPelihara orang, biasanya tuyul ini hidup bersama sang majikan. Y...
    • Kisah Misteri, Pesugihan Batu Peot
      Rameteo - Namanya Yolanda, warga keturunan Tionghoa. Yolanda adalah teman sekelasku waktu duduk di bangku SMP dulu. Dia ramah dan banyak ...
    Fans
    Followers
    Followers
    Subcribers

    FACEBOOK

    Label

    info wow fantastis islami misteri unik tips news aneh kabar kesehatan fakta kisah Sains Urban Legend mitos relationship sejarah wanita Renungan hot

    Contact Rameteo

    Nama

    Email *

    Pesan *

    Back to top!
    Copyright 2013 RAMETEO - All Rights Reserved Design by Infometafisik - Powered by Blogger