Rameteo – Ketika kafein tidak lagi efektif, tidur singkat di sela-sela kesibukan bekerja mungkin dapat menjadi solusi bagi kantuk yang menggangu. Namun bagaimana menjadikan tidur siang sebagai kebiasaan menyehatkan dan tidak merusak jadwal tidur malam ?
Ada yang bilang, jika butuh tidur, maka tidur sianglah. Penelitian pun mengindikasikan, tidur siang bukan hanya mencukupi kebutuhan istirahat dan penyembuhan, tapi juga dapat meningkatkan “mood” dan kewaspadaan sepanjang hari.
Lalu berapa lama idealnya tidur siang? Sebuah studi mengindikasikan, mereka yang rutin tidur siang 10 hingga 20 menit setiap hari, akan bangun dengan mata dan tubuh yang lebih segar daripada mereka yang menghabiskan satu hingga berjam-jam tidur siang. Hal ini karena tidur siang yang terlalu lama justru akan membuat lebih sulit untuk tidur lelap di malam hari.
Tidur memiliki tahapan, dan selama tahapan “tidur dalam” yaitu ketika mimpi terjadi, otak mengalami kesulitan untuk terbangun. Studi menunjukkan bahwa saat seseorang tertidur siang cukup lama yaitu sekitar 25 hingga 85 menit, tahapan tidur sudah mencapai fase Rapid Eye Movement (REM), dan hal berati akan membuat lebih sulit untuk tertidur di malam hari.
Oleh karena itu, disarankan untuk tidur siang selama 10 hingga 20 menit saja, supaya tetap mudah tertidur di malam hari.
Selain durasi, waktu tidur siang juga menentukan kualitas tidur di malam hari. Semakin dekat waktu tidur siang kita dengan waktu tidur malam, maka akan semakin sulit untuk terbangun saat tidur siang yang menyebabkan kacaunya jadwal tidur malam. Para ilmuan menyarankan untuk paling tidak harus ada jarak sekitar 4 jam dari tidur siang dengan tidur malam.
Secara umum, mereka yang tidur siang rutin memiliki kemampuan lebih baik untuk menangkal kantuk daripada mereka yang tidak. Yang penting, jaga durasinya jangan terlalu lama, 5 sampai 15 menit saja sudah cukup untuk menambahkan energi dan membuat kualitas tidur malam Anda lebih baik.